Tampilkan postingan dengan label Materi Kuliah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Kuliah. Tampilkan semua postingan

analisis kemampuan manajemen pendidikan


-->
ANALISIS KEMAMPUAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN

Oleh
Saepul Ma’mun, M.Pd.


Gejolak perubahan yang penuh dengan ketidakpastian itu membawa kita semua kepada upaya memilih dan menetapkan alternatif-alternatif yang paling baik bagi setiap orang. Dalam menghadapi perubahan yang cepat tersebut satu-satunya cara untuk tetap dapat berada pada posisi yang baik dalam situasi perubahan yang begitu cepat dan hampir-hampir tak terkendalikan itu adalah “belajar secara cepat” pada semua bidang kehidupan tak
terkecuali bidang pendidikan.

PERAN METODE ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN ILMU




A.       Metode Ilmiah
Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Menurut A. Nashrudin, S.IP, M,Si (dossuwanda.wordpress.com ), Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipolesa
5. Menggunakan ukuran objektif
6. Menggunakan teknik kuantifikas

MORALITAS DALAM TINJAUAN FILSAFAT AKSIOLOGI



MORALITAS DALAM TINJAUAN FILSAFAT AKSIOLOGI
OLEH: DR. SAEPUL MA’MUN, SPd., MPd

Mandeville dalam bukunya yang berjudul “Enquiry into the Origin Of Moral Virtue” menonjolkan akan gagasan bahwa semua moralitas itu hanya kebiasaan saja, sudah lama tersebar yakni sejak zaman para sofis dan kaum skeptic pada zaman Yunani purba. Pemikiran Mandeville ini diperkuat oleh Frederick Nietzche  bahwa pada awalnya tidak ada hal yang baik dan hal yang buruk. Yang ada hanya yang kuat dan yang lemah. Yang kuat dengan kekuatannya, kelicikannya, kejantannnya menghina yang lemah, yang seperti perempuan, sabar, penurut, dan lembut. Masing-masing golongan memuja sifatnya masing – masing dan menghukum golongan lain. Sehingga muncullah perbedaan antara moralitas bendoro dan moralitas budak. Karena jumlahnya besar dan mendapat dukungan dari agama katolik, moralitas budak menang. Ini merupakan bencana bagi rakyat yang sangat besar. 

ILMU, FILSAFAT DAN TEOLOGI



ILMU, FILSAFAT DAN TEOLOGI


“Aku datang - entah dari mana,
aku ini - entah siapa,
aku pergi - entah kemana,
aku akan mati - entah kapan,
aku heran bahwa aku gembira”.
(Martinus dari Biberach, tokoh abad pertengahan). 
1. Manusia bertanya
Menghadapi seluruh kenyataan dalam hidupnya, manusia kagum atas apa yang dilihatnya, manusia ragu-ragu apakah ia tidak ditipu oleh panca-inderanya, dan mulai menyadari keterbatasannya.  Dalam situasi itu banyak yang berpaling kepada agama: 
“Manusia mengharapkan dari berbagai agama jawaban terhadap rahasia yang tersembunyi sekitar keadaan hidup manusia. Sama seperti dulu, sekarang pun rahasia tersebut menggelisahkan hati manusia secara mendalam: apa makna dan tujuan hidup kita, apa itu kebaikan apa itu dosa, apa asal mula dan apa tujuan derita, mana kiranya jalan untuk mencapai kebahagiaan sejati, apa itu kematian, apa pengadilan dan ganjaran sesudah maut, akhirnya apa itu misteri terakhir dan tak terungkapkan, yang menyelimuti keberadaan kita, darinya kita berasal dan kepadanya kita menuju?”  --  Zaman Kita (no.1), Deklarasi Konsili Vatikan II tentang Sikap Gereja Katolik terhadap Agama-agama bukan Kristen, 1965. 

ILMU DALAM PADANGAN ISLAM



ILMU DALAM PANDANGAN ISLAM


1. Apakah Ilmu itu ?
Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu paada makna yang sama. Untuk lebih memahami pengertian Ilmu (science) di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian :
“Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
“Science is knowledge arranged in a system, especially obtained by observation and testing of fact (And English reader’s dictionary)
“Science is a systematized knowledge obtained by study, observation, experiment” (Webster’s super New School and Office Dictionary)
dari pengertian di atas nampak bahwa Ilmu memang mengandung arti pengetahuan, tapi pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu yang tersusun secara sistematis atau menurut Moh Hatta (1954 : 5) “Pengetahuan yang didapat dengan jalan keterangan disebut Ilmu”.

HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN FILSAFAT YUNANI DAN ILMU-ILMU ISLAM



  
Pengertian Filsafat Islam
Sebelum sampai kepada definisi Filsafat Islam, terlebih dahulu kami akan memberikan makna filsafat yang berkembang di kalangan cendikiawan muslim.
Menurut Mustofa Abdur Razik pemakaian kata filsafat di kalangan umat Islam adalah kata hikmah. Sehingga kata hakim ditempatkan pada kata failusuf atau hukum Al-Islam (hakim-hakim Islam) sama dengan falasifatul Islam (failasuf-failasuf Islam). Hal ini dikuatkan oleh Dr. Faud Al-Ahwani, bahwa kebanyakan pengaran-pengarang Arab menempatkan kalimat hikmah di tempat kalimat filsafat, dan menempatkan kalimat hakim di tempat kalimat failusuf atau sebaliknya.Namun demikian, mereka mengatakan bahwa sebenarnya kata hikmah itu berada di atas kata filsafat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm-0_ioDxa2XAhl2gwt4gmIFj8qUvHaufi979plNdFlN4sULyxIKIXZjoVFjLAQxcqkKNS_NE3pFcb6a5Qfz_RNXp2pY1HHzzqpJwiP_VWvExKHIW_63tbCPQAGIaHgYFOasynMW1J-HPf/s200/download+%282%29.jpg

HUBUNGAN ANTARA ILMU, TEKNOLOGI, ETIKA, KEBUDAYAAN DAN KRISIS KEMANUSIAAN







PENDAHULUAN

Filsafat berasal dari bahasaYunani, philosophia atau philosophos. Philos atau philein berarti teman atau cinta, dan shopia shopos kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah.atau berarti. Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala ilmupengetahuan. Filsafat dan Ilmu adalah duakata yang saling berkaitan baik secara substansial maupun historis. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Ilmu atau Sains merupakan komponenter besar yang diajarkan dalam semua strata pendidikan. Walaupun telah bertahun-tahun mempelajari ilmu, pengetahuan ilmiah tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu dianggap sebagai hafalansaja, bukan sebagai pengetahuan yang mendeskripsikan, menjelaskan,memprediksikan gejala alam untuk kesejahteraan dan kenyamananhidup. Kini ilmu telah tercerabut dari nilai luhur ilmu, yaitu untuk menyejahterakan umat manusia. Bahkan tidak mustahil terjadi, ilmu dan teknologi menjadi dibencana bagi kehidupan manusia, seperti pemanasan global dan dehumanisasi. Ilmu dan teknologi telah kehilangan rohnya yang fundamental, karena ilmu telah mengurangi bahkan menghilangkan peran manusia, dan bahkan tanpa disadari manusia telah menjadi budakilmu dan teknologi. Oleh karena itu, filsafat ilmu mencoba mengembalikan roh dan nilai luhur dari ilmu, agar ilmu tidak menjadi boomerang bagi kehidupan manusia. Filsafat ilmu akan mempertegas bahwa ilmu dan teknologi adalah instrument dalam mencapai kesejahteraan bukan tujuan.

HUBUNGAN AGAMA ISLAM DENGAN FILSAFAT ILMU







Bagimana benang merah antera pilar ajaran ISLAM atau AGAMA ISLAM dengan FILSAFAT ILMU?
Sebagaimana dimaklumi bahwa fokos kajian dalam studi program manajemen dari sekian banyak mata kuliah yang harus diperoleh diantaranya terdapat mata kuliah FILSAFAT. Sebelum menjelaskan bagaimana hubungan benang merah antaera pilar ajaran isalam atau agama yang kami anut yaitu islam dengan filsafat ilmu, maka pertama-tama kami ingin menjelaskan tentang apa persamaan antara agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat ilmu bertujuan sekurang-kurangnya berhubungan dengan hal yang sama yaitu tentang kebenaran, ilmu pengetahuan dengan metodenya sendiri mencari kebenaran tentang alam semesta termasuk didalamhya tentang manusia, sedangkan filsafat dengan wataknya sendiri pula menghampiri kebenaran baik tentang alam maupun tentang manusia yang belum atau tidak terjawab oleh ilmu pengetahuan, karena diluar atau diatas jangkauannya termasuk tentang Tuhan. Sedangkan agama dengan keunikannya sendiri pula memberikan jawaban atas persoalan azasi yang dipertnyakan manusia baik tentang alam, tentang manusia, maupun tentang Tuhan. Untuk itu selanjutnya pengertian tentang:

PENGERTIAN FILSAFAT ILMU



PENGERTIAN FILSAFAT ILMU

Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian filsafat ilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam Filsafat Ilmu, yang disusun oleh Ismaun (2001)
  • Robert Ackerman “philosophy of science in one aspect as a critique of current scientific opinions by comparison to proven past views, but such aphilosophy of science is clearly not a discipline autonomous of actual scientific paractice”. (Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.

FILSAFAT ILMU TENTANG TEORI KEBENARAN FILSAFAT ILMU




Oleh: Saepul Ma’mun, SPd., MPd


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang Masalah
Manusia selalu berusaha menemukan kebenaran. Beberapa cara ditempuh untuk memperoleh kebenaran, antara lain dengan menggunakan rasio seperti para rasionalis dan melalui pengalaman atau empiris. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh manusia membuahkan prinsip-prinsip yang lewat penalaran rasional, kejadian-kejadian yang berlaku di alam itu dapat dimengerti. Ilmu pengetahuan harus dibedakan dari fenomena alam. Fenomena alam adalah fakta, kenyataan yang tunduk pada hukum-hukum yang menyebabkan fenomena itu muncul. Ilmu pengetahuan adalah formulasi hasil aproksimasi atas fenomena alam

CABANG-CABANG DAN ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, SERTA HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA



CABANG-CABANG DAN ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, SERTA HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA

A. Latar belakang

Filsafat kerap kali dipandang sebagai ilmu yang abstrak, padahal filsafat ini sangat dekat sekali dengan kehidupan kita.Filsafat bagi sebagian orang merupakan disiplin ilmu yang kurang diminati, karena dianggap sebagai ilmu yang membingungkan.Memang untuk para pembelajar filsafat tingkat pemula biasanya mereka merasa sangat cemas ketika mulai memasuki bidang studi ini. Keraguan dan kecemasan ini biasanya pelan-pelan pudar ketika sudah mulai menekuni bidang ini dan akan terasa lebih menarik lagi ketika sadar bahwa filsafat adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita.

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, TOKOH DAN IDENYA



ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT, TOKOH DAN IDENYA

a.    PENDAHULUAN
Filsafat merupakan kegiatan olah fikir yang sangat mendalam terhadap suatu persoalan kecil yang dianggap penting oleh seseorang, yang mungkin dianggap sebagai hal yang tidak penting oleh orang lain dan mungkin tidak dapat memberikan kontribusi secara langsung dalam kehidupan seseorang. Dalam tahap perkembangannya, filsafat sering mencapai pasang surut sesuai masanya. Ada kalanya filsafat mendapatkan tempat yang cukup tinggi di suatu peradaban masyarakat, namun ada kalanya pula filsafat diabaikan, tidak dianggap keberadaannya, bahkan sampai mati sama sekali, dan dapat kembali muncul berkat perjuangan dan pemikiran para filsuf yang berperan sangat besar untuk perkembangan filsafat tersebut. Dalam perkembangannya, ada banyak tokoh yang mengikuti suatu aliran filsafat tertentu serta ide yang dicetuskannya, dan sebagian tokoh dan idenya tersebut akan dipaparkan dalam makalah ini.

AGAMA PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU



AGAMA PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU

 (Sebuah Pencarian Paradigma Baru Sains)

Dr. Saepul Ma’mun, SPd., MPd**)

A. Latar Belakang Masalah
Kebekuan akal dan matinya sains dalam abad tengah membawa ketraumaan yang mendalam bagi ilmuwan dan filsuf akan metafisika. Munculnya fajar modernitas, dengan renaissancenya, semakin dalam menguburkan dualisme Plato. Francis Bacon menyambut Organum yang dilemparkan Aristoteles dengan Novum Organumnya. Dalam teori ini Bacon menguraikan cara kerja ilmu-ilmu empiris yang induktif, artinya diperlukan metode ilmiah dalam pengetahuan. Dengan demikian Bacon merupakan orang pertama yang meletakkan dasar prosedur induktif dengan sangat jelas – membuat percobaan dan menarik kesimpulan umum dari percobaan itu, untuk diuji dalam percobaan lebih jauh – dan dengan metode ini ia sangat berpengaruh.

FILSAFAT EKONOMI ISLAM



FILSAFAT EKONOMI ISLAM
Oleh : Dr. Saepul Ma’mun, SPd., MPd


Islam adalah agama yang universal dan komprehensif.Universal berarti bahwa Islam diperuntukkan bagi seluruh ummat manusia di muka bumi dan dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat sampai akhir zaman.Komprehensif artinya bahwa Islam mempunyai ajaran yang lengkap dan sempurna (syumul). Kesempurnaan ajaran Islam,  dikarenakan Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, tidak saja aspek spiritual (ibadah murni), tetapi juga aspek mu’amalah yang meliputi ekonomi, sosial, politik, hukum, dan sebagainya.

landasan ilmu pendidikan


Konsep Dasar Pendidikan
Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget ( 1896 ) pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umunya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Ilmu disebut juga pedagogik, yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu ” Pedagogics ”. Pedagogics sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ” pais ” yang artinya anak, dan ” again ” yang artinya membimbing. Poerbakwatja dan Harahap ( 1982 : 254 ) mengemukakan pedagogik mempunyai dua arti yaitu : (1) peraktek, cara sesorang mengajar; dan (2) ilmu pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan metode mengajar, membimbing, dan mengawasi pelajaran yang disebut juga pendidikan.
Orang yang memberikan bimbingan kepada aak disebut pembimbing atau ” pedagog”, dalam perkembangannya, istilah pendidikan ( pedagogy ) berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan kepada anak oleh orang dewasa secara sadar dan bertanggung jawab. Dalam dunia pendidikan kemudian tumbuh konsep pendidikan seumur hidup ( lifelong education ), yang berarti pendidikan berlangsung sampai mati, yaitu pendidikan berlangsung seumur hidup dalam setiap saat selama ada pengaruh lingkungan. Untuk memberi pemahaman akan batasan pendidikan berikut ini dikemukakan sejumlah batasan pendidikan yang dikemukan para ahli yaitu :

manajemen pendidikan

Pendahuluan
Gejolak perubahan yang penuh dengan ketidakpastian itu membawa kita semua kepada upaya memilih dan menetapkan alternatif-alternatif yang paling baik bagi setiap orang. Dalam menghadapi perubahan yang cepat tersebut satu-satunya cara untuk tetap dapat berada pada posisi yang baik dalam situasi perubahan yang begitu cepat dan hampir-hampir tak terkendalikan itu adalah “belajar secara cepat” pada semua bidang kehidupan tak terkecuali bidang pendidikan.
Kecepatan perubahan yang diistilahkan dengan “accellerated change”, ‘tumultuous change.” “rapid change” para akhli menuntut kepada kita semua yang hidup dalam abad informasi, era globalisasi yang diwarnai oleh revolusi teknologi komunikasi dan informasi mendorong setiap individu, lembaga dan organisisasi serta institusi pendidikan untuk melakukan repositioning agar senantiasa dapat exist dalam era yang penuh dengan “uncertainty”, “continuity” dan “confrontation” yang jika tidak dihadapi dengan penuh kearifan, kesiapan dan “kecerdasan” akan membawa malapetaka yang akan sulit mengatasinya.
Untuk itu diperlukan alat yang tepat dan manajemen yang baik agar keberadaan kita dalam situasi itu selain dapat mengikuti juga sekaligus diharapkan dapat mempengaruhi dan mengarahkan perubahan itu. Kemampuan itu hanya dapat dimiliki dengan memahami sebaik-baiknya perilaku dan sifat teknologi komunikasi dan informasi agar dapat dimaksimalkan pemanfaataannya bagi berbagai kepentingan dan khususnya di bidang pendidikan

PERKERANGAN PESERTA DIDIK


-->
materi perkembangan peserta didik
ATIVITAS
A. KREATIVITAS DAN TEORI BELAHAN OTAK
Perkembangan kreativitas sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu karena kreativitas sesungguhnya merupakan perwujudan dari pekerjaan otak. Para pakar kreativitas, misalnya Clark (1988) dan Gowan (1989) melalui Teori Belahan Otak (Hemisphere Theory) mengatakan bahwa sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere). Otak belahan kiri mengarah kepada cara berfikir konvergen (convergen thinking), sedangkan otak belahan kanan mengarah kepada cara berfikir menyebar (difergent thinking).

UJIAN TENGAH SEMESTER


-->
UJIAN TENGAH SEMESTER
TAHUN AKADEMIK 2009/2010
Mata Kulaiah : Pendidikan Jasmani dan Perkemb. Peserta Didik
Dosen : Saepul Ma’mun.
Mahasiswa : Program S.1
Jurusan : PJKR
Hari/Tanggal : Kamis, 20 Mei 2010
Sifat : Take Book
Waktu : 120 Menit

Petunjuk :
1. Tuliskan identitas anda secara jelas dalam lembar jawaban
2. Tulis/ketik jawaban atas soal-soal berikut secara mandiri dengan analisis dan uraian secara ringkas dan jelas (kalau perlu disertakan bagan/skema/gambar) dan sebutkan sumber rujukan/kutipan; nama penulis.
3. Berkas jawaban ujian diserahkan pada dosen/pengawas

1. Rumusan pendidikan jasmani menurut konsep anda dan bagaimana implementasi penyelenggaraan pendidikan, paparkan secara sistematis dari mulai input, proses, dan output!
2. Bagaimana anda melihat secara objektif pendidikan jasmani hubungannya dengan perkembangan peserta didik, ditinjau dari aspek:
a. Psikomotor
b. Afektif
c. Kognitif
d. Spritual
e. Sosial
f. Emosional
3. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani anda menemukan peserta didik hyperaktif. Langkah-langkah apa yang akan anda lakukan!
4. Paparkan 8 (delapan) potensi dasar manusia dalam perkembangan peserta didik? Berikan contah
5. Jelaskan tugas perkembangan peserta didik dari mulai :
a. Masa kanak-kanak
b. Masa anak
c. Masa remaja
d. Masa dewasa awal
e. Masa setengah baya
f. Masa orang tua
@@@@@ SELAMAT BEKERJA@@@@@